Having a save saving for your future will give you the best saving that you need in the future with your family especially with your children who have the important future for their live. When you need to create the save saving that you need, you have to make sure that it will worth it to make the best saving for your family to make your account save in the next year and the next year after. Before you decide what you should do, you have to make sure that the saving which you choose will give you the other kind of services in best saving that you make. In order to give you the other kind of services, you have to make sure that it will give you save guarantee for your future saving.
The gold bullion can give you save saving in the future, because the best saving that you need make you get the right saving if you choose this saving as your future saving for you and your family especially for your children. The next saving that you have with the gold bullion will give you the other kind of saving that you need with this kind of saving, because the gold itself have the stable price in any kind of economic conditions. If you want to buy bullion from the bank which you think will give you the best saving that you like, you have to make sure that it will give you the right saving that you need.
Hendrawan Kariman's Personal Blog. Founder of Blogger Bertuah, Journalist, History Lover, Active Netizen...
Selasa, 18 Mei 2010
Sabtu, 08 Mei 2010
Catatan Masa Muda
Untuk yang akan atau telah memberi dan diberi kesempatan...
Segala pasti berubah dan akan berbeda ketika kita telah diurusi atau mengurusi. Berpikir selalu diperhatikan dan harus diperhatikan,,berusaha menjaga hati-perasaan...
Bagaimana bisa tahu kasih sayang kalau tidak memberinya juga,,maka perlu belajar menjadi dewasa ketika sudah ada seseorang yang dispesialkan,,yang diberi curahan perhatian lebih,,yang terkadang harus selalu diutamakan...
Setelah semua berjalan,,maka akan tahu yang mana yang bagus,,terbaik atau mesti ditinggal. Disana seharusnya ada sebuah pelajaran agar tidak ada yang menyesal di kemudian...
Maka... ketika bertemu seseorang yang membuat kita tertarik,,itu bukan suatu pilihan tetapi sebuah kesempatan...
Bila memutuskan untuk mencintainya dengan segala kekurangan,,itu bukan sebuah kesempatan tapi sebuah "pilihan".
Ketika menyadari masih banyak orang lain yang lebih menarik,,lebih pandai lebih kaya dibanding pasangan tapi kita tetap mencintainya itu lah "pilihan sebenarnya"
Kita ada di dunia bukan untuk mencari yang sempurna,,tetapi belajar mencintai seseorang yang tidak sempurna seperti Tuhan menyayangi umat manusia...
Hendrawan Kariman
Pekanbaru, 7 Mei 2010
Segala pasti berubah dan akan berbeda ketika kita telah diurusi atau mengurusi. Berpikir selalu diperhatikan dan harus diperhatikan,,berusaha menjaga hati-perasaan...
Bagaimana bisa tahu kasih sayang kalau tidak memberinya juga,,maka perlu belajar menjadi dewasa ketika sudah ada seseorang yang dispesialkan,,yang diberi curahan perhatian lebih,,yang terkadang harus selalu diutamakan...
Setelah semua berjalan,,maka akan tahu yang mana yang bagus,,terbaik atau mesti ditinggal. Disana seharusnya ada sebuah pelajaran agar tidak ada yang menyesal di kemudian...
Maka... ketika bertemu seseorang yang membuat kita tertarik,,itu bukan suatu pilihan tetapi sebuah kesempatan...
Bila memutuskan untuk mencintainya dengan segala kekurangan,,itu bukan sebuah kesempatan tapi sebuah "pilihan".
Ketika menyadari masih banyak orang lain yang lebih menarik,,lebih pandai lebih kaya dibanding pasangan tapi kita tetap mencintainya itu lah "pilihan sebenarnya"
Kita ada di dunia bukan untuk mencari yang sempurna,,tetapi belajar mencintai seseorang yang tidak sempurna seperti Tuhan menyayangi umat manusia...
Hendrawan Kariman
Pekanbaru, 7 Mei 2010
Selasa, 04 Mei 2010
Pertumbuhan Kota yang Extreme!
Sudah sepuluh tahun sudah aku ini merantau dari kampung halaman nun jauh disana. Uppss... mungkin sudah sebelas tahun. Seandainya jadi aku pulang tahun ini, setelah hampir tiga tahun tidak pulang, masihkah kampung itu serasa kampungku?
Sejak dilahirkan, aku tinggal disana hingga umurku beranjak sepuluh tahun. Entah aku tidak memperhatikan atau bagaimana tapi yang jelas, desa itu sangat statis perkembangannya. Itu ke itu saja. Sudahlah...
Nah, karena itu pula setelah tinggal di "kota panas" ini selama kurang lebih enam tahun, aku terkejut dengan perkembangannya yang kukira ekstrim (padahal akunya yang ndeso...).
Ada satu jalan yang sejak SMA jadi langgananku. Sejak kuliah atau sudah hampir tiga tahun aku tidak pernah lagi lewat jalan motong yang jelek, berjembatan kacau, bla-bla.. intinya jalan itu serem!
Tapi aku heran, dulu... di depan rumah ini ada jalan setapak yang mengantarkan aku ke jalan utama jalan motong itu, tapi sekarang jalan itu sudah raib!, apa karena sudah dipindahkan? aku cari terus tapi alih-alih kutemukan jalan buntu. Ujung jalan tertumbuk rumah orang!
What a F*ck! aku tersesat!, jalan motong itu masih beberapa meter dari simpang jalan masuk jalan sialan ini!
NB: Bukan sekali ini saja aku tersesat, waktu SMA dulu juga pernah dua kali tersesat. Jadi kayak rusa aku ya, dua tiga kali tetap aja kena jerat di kaki belakang... tersesat di tempat yang sama..... wakakakaka
Sejak dilahirkan, aku tinggal disana hingga umurku beranjak sepuluh tahun. Entah aku tidak memperhatikan atau bagaimana tapi yang jelas, desa itu sangat statis perkembangannya. Itu ke itu saja. Sudahlah...
Nah, karena itu pula setelah tinggal di "kota panas" ini selama kurang lebih enam tahun, aku terkejut dengan perkembangannya yang kukira ekstrim (padahal akunya yang ndeso...).
Ada satu jalan yang sejak SMA jadi langgananku. Sejak kuliah atau sudah hampir tiga tahun aku tidak pernah lagi lewat jalan motong yang jelek, berjembatan kacau, bla-bla.. intinya jalan itu serem!
Jadi, sore itu, karena Pekanbaru macet, salah satu indikator perkembangan ekstrim itu, aku kembali masuk jalan potong favoritku itu.
Pertama agak ragu, karena jalan masuk sudah tidak lagi setinggi dulu. Jika dulu jarak aspal ke tanah hampir 1/2 kaki tingginya (seremkan kalo mesin motorku nyangkut pas mau turun dari aspal). Tapi itu rendah, jalannya mulus. Seraya menggas pelan-pelan motor, kulihat jembatan... Wah! mulus dan jembatannya kokoh dengan kontruksi setengah beton. Kalau dulu cuma kayu dan beberapa meter menjelang ban masuk jembatan, lubangnya nggak karuan. Gadang-gadang lubangnyo, anjiang ilang kok lewaik situ.... wakakaka..
Setelah lewat jembatan, kulihat sebuah rumah yang dulu sering aku lewati. Onde Mak! dulu rumah itu masih berdinding bata dan berpagar kayu lapuok. Sekarang catnya aja bikin silau, ditambah pula pagar full keliling beton. dan Hmm.. salut, baru tiga tahun kurag dahsyat/Extreme perkembangannya!
Tapi aku heran, dulu... di depan rumah ini ada jalan setapak yang mengantarkan aku ke jalan utama jalan motong itu, tapi sekarang jalan itu sudah raib!, apa karena sudah dipindahkan? aku cari terus tapi alih-alih kutemukan jalan buntu. Ujung jalan tertumbuk rumah orang!
Teng... deng.., ten... deng.. tendeng.. dendeng..dendeng..(kaya backsound film Prahara Prabu Siliwangi gitu lho)
What a F*ck! aku tersesat!, jalan motong itu masih beberapa meter dari simpang jalan masuk jalan sialan ini!
NB: Bukan sekali ini saja aku tersesat, waktu SMA dulu juga pernah dua kali tersesat. Jadi kayak rusa aku ya, dua tiga kali tetap aja kena jerat di kaki belakang... tersesat di tempat yang sama..... wakakakaka
Langganan:
Postingan (Atom)