Selamat Jalan Peterpan, Sebuah Nama Tinggal Sebuah Cerita - Refleksi Konser Tunggal Terakhir Peterpan

Tidak akan ada lagi Mimpi Yang Sempurna di Taman Langit yang bisa melihat Bintang di Surga, walau Bersama Alexandria dan Sally kita bermimpi dalam Hayalan Tingkat Tinggi.

Mungkin Nanti, ketika Menunggu Pagi atau Menunggumu di Hari Yang Cerah, dibalik Topeng kita akan bercerita kembali Semua Tentang Kita, tapi Ada Apa Dengan Mu?. Tak Bisakah kau Katakan Dengan Indah kepergianmu, janganlah Melawan Dunia Sahabat...

Cobalah Mengerti, Dunia Yang Terlupa itu Dibelakangku yang tenggelam di Jauh Mimpiku, Hanya Aku dan Bintang yang bisa Bebas kesana, sebuah Kota Mati. Sudah lupakan semua, Tak Ada Yang Abadi, teruslah berjalan Walau Habis Terang.

Dua judul lagu terakhir mengisyaratkan kita bahwa tidak ada Mimpi Yang Sempurna. Mencuat dengan lagu-lagu berlirik dalam dan penuh makna, romantis dan tidak cengeng, sebuah nyanyian dari suara persahabatan.


Sebuah nama - Peterpan - yang lahir 8 tahun lalu, kini akan menghilang selamanya. Namun akan meninggalkan sebuah cerita. Kesukesan, fenomenal, membius, lagu cinta tampa kosa kata "cinta" dalam liriknya..

Saya tidak akan berbicara siapa pencetus dan pemilik nama Peterpan ini tapi, ia akan menghilang dan benar-benar hanya tinggal legenda, selamat jalan Peterpan, Grup Band sejuta copy, We love You Forever...