Rabu, 30 Juli 2008

Terperangkap Musim Demam!

Aduh, ditengah-tengah cuaca yang tidak menetu di Pekanbaru (yang panas banget dan kadang hujan), saya sibuk berkeliaran kesana kemari.

Baru saja Emak saya bersyukur karena dalam satu tahun ini kami sekeluarga tidak ada yang demam. Tiba-tiba saja saya diserang demam.

Mulanya pertengahan Juli lalu, waktu itu saya hanya sakit kepala dan dari sini berkembang lagi, tubuh saya panas-dingin, untunglah cepat sembuh.

Ketika baru saja ngurus sepupu masuk sekolah dari kampung, mobilitas saya kembali tinggi. Padahal waktu itu sedang terjadi pertukaran musim dari kemarau ke penghujan. Sudah, terbit lagi demam kambuhan saya, tapi masih bisa ngisi 20-an postingan Xpresi dalam 3 (tiga) jam. Pulang dari situ saya langsung teler.

Hingga tulisan ini saya turunkan, demam masih membenalu. Yah, musim demam telah tiba dan terkadang kita harus menikmatinya.

Rabu, 23 Juli 2008

10 Tahun di Rantau Orang

Huh tak sadar, ternyata sudah lama nian beta berada di kampung orang. Beberapa hari yang lalu Tangga 19 Juli 10 tahun lalu tepatnya tahun 1998 kami pertama kali tiba di Pekanbaru, di rantau orang untuk menempa nasib. Tapi bukan di kota ini (Pekanbaru) yang dikala itu sedang dalam kondisi labil karena rentannya penjarahan terhadap orang Tiong Hoa.

10 tahun lalu kami datang ke Pekanbaru untuk merantau ke Bangkinang dari suatu tempat nun jauh disana yang bernama Teluk Dalam, Penyalai, ibu kota Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Kampar yang sekarang menjadi Kabupaten Pelalawan.

Hari ini 19 Juli, 10 tahun kami merantau. Tahukah anda dimana Penyalai itu?, penyalai adalah sebuah pulau yang terletak di kuala sungai Kampar. Pusat pulau ini berhadapan dengan teluk (dimana bertemunya air sungai Kampar dengan air laut di kuala tersebut) maka, daerah strategis ini di sebut Teluk Dalam. Teluk Dalam adalah jantung Penayali.

Penyalai membesarkan Hendrawan selama 10 tahun sebagai "anak pulau" yang mengenal laut, ombak dan badai. Bergumul di hutan rimba dan belantara, berteman dengan rusa dan babi hutan serta burung-burung yang banyak jenisnya tak terkira. Di pantai-pantai berlumpur Penyalai ini-lah kami bermain air dan berenang, terkadang naik ke darat memasuki hutan yang masih liar.

Penyalai yang ditinggalkan 10 tahun lalu jauh berubah. Kini pulau paling strategis itu akan menjadi pelabuhan penting. Setiap pelabuhan di Teluk Dalam: pelabuhan ikan, pelabuhan penumpang dan barang, semuanya diperbaharui dan di perbesar. Jalan-jalan sedang dalam proses pelebaran dan pengerasan. Ini semua menghabiskan dana sekitar 37 Milyar!!. Sayang kami (Hendrawan dan Keluarga) tidak bisa menyaksikan perubahan di "Tanah Kelahiran yang Kurindu" itu.

Lima tahun mengadu nasib di Bangkinang kami akhirnya berhasil membeli rumah di Pekanbaru dan kini bernaung di Pekanbaru walaupun masih memegang KTP Kampar. Nah, dua minggu lagi kami akan jadi warga Pekanbaru seutuhnya, karena semua KTP kami diperbaharui. Saya sendiri akan bergabung bersama KNPI Riau atas rekomendasi RT setempat. Ternyata 10 tahun itu tak terasa....

Minggu, 13 Juli 2008

Jauh Kau Pergi (Tinggal Kenangan), Geby Vs Caramel

caramel bandJika benar bahwa lagu Jauh Kau Pergi (Tinggal Kenangan) bukan milik Caramel Band asli dan mengambil keuntungan dari itu maka, Caramel Band menyakiti dan bernyanyi diatas penderitaan Geby si pengarang asli lagu ini. Pada tulisan ini sama memposisikan versi akustik, yang pertama-tama beredar di internet sebagai nyanyian asli dari Geby untuk Jauh Kau Pergi (Tinggal Kenangan) walaupun katanya hanya merupakan rekaman dari sebuah kafe.

Terlepas dari itu coba kita bedakan antara dua lagu dari dua versi tersebut. Tapi sebelumnya sebaiknya anda mendownloadnya terlebih dahulu:
- Jauh Kau Pergi (Tinggalkan Kenangan) Geby Akustik Version
- Jauh Kau Pergi (Tinggal Kenangan) Caramel Band Version
- Jauh Kau Pergi (Tinggal Kenangan) Geby Video

misteri lagu gaby gebySaya menilai lagu Tinggal Kenangan yang dinyanyikan secara akustik yang kini beredar di internet terlihat keasliannya dan si penyanyi benar-benar menyanyikan lagu paling kontroversi bulan ini itu betul-betul dengan hati, jauh beda dengan Jauh Kau Pergi (Tinggal Kenangan) yang dibawakan oleh Caramel Band. Saya mendengar ada sedikit kesumbangan saat lirik "pernah ada rasanya cinta" dinyanyikan dan tentu saja vokalis Caramel ini tidak mendalami betul isi lagu. Begitu juga pada lirik "ingin kulupakan" jaga pada "setiap langkahku" yang jauh berbeda dengan versi akustik milik Geby.

Pada lirik awal saja jelas terlihat dimana versi akustiknya Jauh Kau Pergi (Tinggal Kenangan) ini tepatnya pada "pernah ada" agak pendek sementara Jauh Kau Pergi (Tinggal Kenangan) versi Caramel agak panjang. Caramel Band terlihat terlihat tergesa-gesa menyanyikan Jauh Kau Pergi (Tinggal Kenangan) ini, buktinya waktu kedua lagu hanya terpaut 50 detik, lebih lama pada versi Caramel Band, jika anda perhatikan intro yang lama dan beberapa jeda seharusnya membuat versi Caramel lebih panjang dari versi akustik Geby. Seperti dikatakan Ariel Peterpan :"Lagu yang bagus adalah lagu yang lahir dari kejadian nyata" bukan lagu hasil klaim lagu orang lain.

Jumat, 11 Juli 2008

Hendrawan (mungkin) Mahasiswa Anti Demo

Dengan tidak bermaksud memasukkan diri dalam jajaran Mahasiswa anti demo, Hendrawan adalah seorang mahasiswa yang tidak suka dengan aksi demonstrasi dan tidak suka ikut berkecimpung di dalamnya. Terutama tentang isu kenaikan BBM.

Sebagai penulis "Menyampaikan aspirasi melalui tulisan jauh lebih menghilangkan dahaga dari ketidakpuasan itu." Mungkin saya dan teman-teman bisa saja tergabung dalam aksi demo menentang kebijakan yang tak populis itu ketika sebagian aktivis kampus mengajak kami.

Suatu ketika saya menerima SMS dari Presiden Mahasiswa kampus saya (UIN Riau) yang isinya begini:
"Keputusan pemerintahan SBY-JK yang tidak populis betul-betul melukai hati rakyat......." seketika SMS Presma yang baru dilantik beberapa minggu yang lewat ini sempat memancing saya untuk ikut aksi demo.

Tapi saya kira sebagai penulis Hendrawan sudah puas protes lewat tulisan, toh habis tenaga dan panas-panasan di tengah jalan pemerintah tetap tidak bergeming. Jika ditulis, tulisannya mingkin masih dibaca orang hingga tiga tahun ke depan tapi, jika demo apa ada yang (mau) melihat?, paling ditayangkan di TV beberapa kali dan setelah itu terlupakan.

Senin, 07 Juli 2008

20 Tahun Sudah Hendrawan


Hari ini tak terasa 20 tahun lalu aku keluar melihat dunia.
Tidak Minta dilahirkan kalau aku bisa.
Telah bernafas, ingin hidup selama....