Tapi satu hal yang bisa ditandai betul pada bulan puasa ini adalah; rasa senang yang belum pernah dirasakan sebelumnya. Saya tidak akan munafik dengan mengatakan bahwa saya bahagia sekali dengan datangnya bulan ramdhan, bukan itu maksudnya. Tapi sepanjang bulan ramdhan 1430 H ini, baru berjalan seminggu (jumat, 28 Agustus) hati saya senang saja bawaannya, walaupun kerjaan di Xpresi Riau Pos menumpuk dan mendesak.
Mungkin saja salah satu faktornya adalah karena dapat online setiap pagi, bahkan bisa seharian (7-11 jam) di depan komputer.
Jam Makan (Tidur) Yang Meloncat-loncat
Bukan saya saja yang jam makannya meloncat-loncat sejak bulan puasa ini, hampir semua orang di dunia mengalaminya, ada yang terkadang sahur jam 4.00, besok jam 3.30, ada pula yang berbuka jam 18.30, besoknya pukul 18.31 dan terus-menerus jam makan itu meloncat-loncat tak beraturan.
Tapi kawan-kawan blogger, bukan hal itu yang ingin saya curahkan. Banyak orang bilang saya kurus seperti kurang makan. Apa kurang makan? jika Anda termasuk salah satu orang yang dekat dengan saya pasti dengan keras menjawab TIDAK MUNGKIN, karena saya sangat kuat makan, bahkan mungkin rakus!
Jadi apa yang membuat saya kurus, dengan tinggi 170 Cm berat badan 50 Kg? satu hal yang saat ini bisa jadi jawaban, kurang tidur. Nah bulan puasa ini jam tidur sayapun meloncat-loncat.
Malam saya tidur paling cepat pukul 22.00 terkadang pukul 01.30 belum tidur. Bangun pukul 3.30 atau pukul 4.00 untuk sahur. Setelah itu saya tidur lagi pukul 4.00 atau 4.30 bangun lagi pukul 6.00. Pukul tujuh pergi kerja atau kuliah, nanti pukul 13.00 atau 14.00 tidur lagi sampai 17.00. Nah, itulah yang disebut dengan jam tidur yang meloncat-loncat.
Tanye: jadi kawan-kawan yang pakai koneksi dial up apa meloncat-loncat juga jam tidurnya?