Sabtu, 03 Mei 2008

Pendidikan Indonesia Mengalami Kemunduran??

Siswa MAN 2 Model 2007Intinya, tujuan saya menulis kali ini adalah tidak setuju dengan orang-orang yang mengatakan bahwa pendidikan di Indonesia sedang mengalami kemunduran.
Tepatnya pada unjuk rasa yang diadakan di beberapa tempat di Indonesia yang mengorasikan hal yang serupa.

Pertanyaan saya dari mana, atau apa dasar orang-orang yang menyebutkan pendidikan di Indoensia ini sedang mengalami kemunduran. Apakah ada bukti konkret atau penelitian tentang itu?. Jika ada bolehlah kita pecahkan permasalahannya bersama-sama. Setiap permasalahan pasti ada penyebabnya, jika pendidikan Indonesia mengalami kemunduran berarti ada sebabnya bukan?.

Jika kita beragumen pendidikan kita sekarang mengalami kemunduran dan memberi tahu ke halayak ramai dengan berorasi kesana-seni mengadakan aksi berjalan mundur saya rasa itu tidak perlu!. Yang diperlukan itu mengapa bisa terjadi demikian, yang perlu kita lakukan adalah mencari solusinya dan berikan solusi yang kita dapat itu kepada Pemerintah atau Mentri Pendidikan atau Depdiknas daerah masing-masing sebagai bahan refferensi, bukan malah menghujat mereka.

Penilaian pribadi saya, pendidikan Indonesia terus mengalami perkembangan walaupun agak sedikit lamban, buktinya?. Lho bukannya standar kelulusan Ujian Nasional (UN) naik setiap tahun, dalam kenaikan standar yang dilakukan Pemerintah ini bukan tak beralasan seperti sebagian dari kita yang menyatakan pendidikan kita mengalami kemunduran. Pemerintah berani menaikkan standar kelulusan UN berarti mereka paham betul dengan kemapuan para siswa. Lihat saja angka kelulusan dari tahun ke tahun tetap stabil kok, walaupun ada penurun namun tidak bergitu signifikan.

Satu lagi yang sangat mengusik saya. Ada sebagian orang yang mengatakan Sertifikasi guru merupakan bukti kemunduran pendidikan Indonesia. Aduh, saya kira ini keterlaluan, bagaimana kita bisa mengetahui kualitas tenaga pendidik (guru) jika langkah sertifikasi ini tidak diambil??. Jadi pertanyaan bersarkan?, apalagi penerimaan guru PNS sekarang lebih banyak kasus kolusi dan sogoknya. Apa lah nasib saya besok sementara saya kuliah pada Fakultas Pendidikan di Pekanbaru alias calon GURU!.

2 komentar:

  1. Aduh mas Hendrawan, kita tidak bisa juga terlalu PEDE mengatakan bahwa pendidikan kita sekarang sudah baik. Banyak kok di depan mata saya yang dimana para pengajar, mulai dari guru-guru di sekolah sampai dengan para Dosen-dosen di Universitas yang belum memiliki kapabiliti dalam proses belajar mengajar. Akhir-akhir ini saya melayani para CPNS yang sedang mengikuti prajabatan di kota Pekanbaru. Sedikit berkomunikasi dengan mereka, mengenai teknologi komputer saja mereka GAPTEK banget mas. Jangankan bicara internet, mengoperasikan Microsoft Word juga gak tau mas. Pengalaman kedua saya temui dari para Dosen - Dosen Pekanbaru yang sedang mengikuti pendidikan program s2 dan s3 di negara tetangga kita (Malaysia).Hampir keseluruhan Dosen dari salah satu universitas di Riau yang akan mengalami Drop Out, dikarenakan tidak mampu berbahasa inggris dengan baik dan benar.
    Mas Hendrawan yang bijak, sebentar lagi kita akan menghadapi dunia AFTA yang dimana para ekspatriat dari luar negeri dengan gampangnya bisa keluar masuk untuk mencari kerja di Indonesia. Bagaimana dengan kemampuan teknologi dan bahsa inggris para SDM kita?Kalau kita masih berjalan tetap seperti sekarang ini, saya yakin mas pendidikan kita akan tetap surut ke belakang dibanding dengan negara-negara lain.

    BalasHapus
  2. @Dayat: Anda benar mas Dayat, tapi pendidikan kita bukan mundur tapi tetap tertinggal dari yang lain... untunglah saya kuliah di jurusan bahasa ratu Elizabeth itu..

    BalasHapus

Apa Komentar Anda? dan coba jelaskan mengapa tidak berkomentar.. (don't do spam yach ^_^)