Rabu, 23 Juli 2008

10 Tahun di Rantau Orang

Huh tak sadar, ternyata sudah lama nian beta berada di kampung orang. Beberapa hari yang lalu Tangga 19 Juli 10 tahun lalu tepatnya tahun 1998 kami pertama kali tiba di Pekanbaru, di rantau orang untuk menempa nasib. Tapi bukan di kota ini (Pekanbaru) yang dikala itu sedang dalam kondisi labil karena rentannya penjarahan terhadap orang Tiong Hoa.

10 tahun lalu kami datang ke Pekanbaru untuk merantau ke Bangkinang dari suatu tempat nun jauh disana yang bernama Teluk Dalam, Penyalai, ibu kota Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Kampar yang sekarang menjadi Kabupaten Pelalawan.

Hari ini 19 Juli, 10 tahun kami merantau. Tahukah anda dimana Penyalai itu?, penyalai adalah sebuah pulau yang terletak di kuala sungai Kampar. Pusat pulau ini berhadapan dengan teluk (dimana bertemunya air sungai Kampar dengan air laut di kuala tersebut) maka, daerah strategis ini di sebut Teluk Dalam. Teluk Dalam adalah jantung Penayali.

Penyalai membesarkan Hendrawan selama 10 tahun sebagai "anak pulau" yang mengenal laut, ombak dan badai. Bergumul di hutan rimba dan belantara, berteman dengan rusa dan babi hutan serta burung-burung yang banyak jenisnya tak terkira. Di pantai-pantai berlumpur Penyalai ini-lah kami bermain air dan berenang, terkadang naik ke darat memasuki hutan yang masih liar.

Penyalai yang ditinggalkan 10 tahun lalu jauh berubah. Kini pulau paling strategis itu akan menjadi pelabuhan penting. Setiap pelabuhan di Teluk Dalam: pelabuhan ikan, pelabuhan penumpang dan barang, semuanya diperbaharui dan di perbesar. Jalan-jalan sedang dalam proses pelebaran dan pengerasan. Ini semua menghabiskan dana sekitar 37 Milyar!!. Sayang kami (Hendrawan dan Keluarga) tidak bisa menyaksikan perubahan di "Tanah Kelahiran yang Kurindu" itu.

Lima tahun mengadu nasib di Bangkinang kami akhirnya berhasil membeli rumah di Pekanbaru dan kini bernaung di Pekanbaru walaupun masih memegang KTP Kampar. Nah, dua minggu lagi kami akan jadi warga Pekanbaru seutuhnya, karena semua KTP kami diperbaharui. Saya sendiri akan bergabung bersama KNPI Riau atas rekomendasi RT setempat. Ternyata 10 tahun itu tak terasa....

9 komentar:

  1. enak BnGtt yakanya jd anak rantau,,,anak pulau Bnyk pengalama serU pastinya...o_O iettt dach umbas rumah senrdiri....


    pEnGeENN km masih imutt dach punya sendiriii...huahua hua aku penGeNN....

    BalasHapus
  2. wahhhh mas ini perantau juga yah
    salam kenal
    blogger makassar

    BalasHapus
  3. To Gelly : Iya, rajin berenang dulu pas di Pulau..

    To Gelandangan : Salam kenal juga

    BalasHapus
  4. Hai Hendra apa kabar dan salam kenal yah :)

    BalasHapus
  5. wah... belajar mandiri dengan merantau

    BalasHapus
  6. Kebetulan saya juga sedang merantau nih. Bagaimana kalau kita mendirikan Persatuan Perantauan Seluruh Indonesia. Pasti susah ya ngurusnya. Ndak jadi deh kalau gitu. :-)

    BalasHapus
  7. Abi Bakar : Salam kenal juga mas..

    Anang : bisa dibilang bgt lah..

    Johan : waka2, ngiris diri sendiri aja kadang2 kalang kabut (ha...3x)

    BalasHapus
  8. ni saya ju8ga gi merantau....ke warnet merantaunya....hehehehe

    BalasHapus
  9. To Rudyahud : ya.. yang suka ke warnet

    BalasHapus

Apa Komentar Anda? dan coba jelaskan mengapa tidak berkomentar.. (don't do spam yach ^_^)