Sabtu, 11 Oktober 2008

Saya Tidak Bagi-bagi Angpao

Menyikapi komentar kawan-kawan blogger pada tulisan Idul Fitri Bagi-bagi Angpao yang saya terbitkan beberapa waktu lalu. Setelah saya lihat komentar-komentar itu, semuanya minta Angpao, padahal sudah jelas-jelas tulisan saya itu melarang bagi-bagi Angpao pada Idul Fitri dan dengan tulisan itu agar orang-orang sadar bahwa bagi THR atau kue atau duit di Hari Raya Idul Fitri tidak menyebutnya dengan istilah Angpao.

Seperi yang saya tulis dipostingan sebelumnya, Angpao itu tradisi China (Tiong Hoa), kegiatan bagi-bagi duit pada perayaan keagamaan Tiong Hoa, Imlek. Lalu apa sangkut pautnya dengan perayaan Islam?

Nah seharusnya isi komentar dari teman-teman blogger, setuju atau tidak dengan statement saya tentang Angpao di idul Fitri ini. tapi kenyataannya hampir semuanya minta angpao ke Saya, dikira saya bagi-bagi angpao.

Saya tegaskan SAYA ANTI ANGPAO di IDUL FITRI, ANGPAO HANYA UNTUK HARI RAYA IMLEK-nya orang TIONG HOA dan saya tidak merayakannya!!, titik.

Saya sarankan kepada teman-teman blogger agar membaca secara seksama setiap tulisan-tulisan kita, agar tidak salah berkomentar.

NB: Tapi jangan karena tulisan ini nggak mau komentar lagi ya...

10 komentar:

  1. sekali lagi sabar kang..hehehe..mungkin pada hit and run komennya..jadi pada ga tau permasalahan..heee..

    mudah2an pada nyadar sendiri nti kang..hehehe..met wiken kang..sukses :)

    BalasHapus
  2. tapi aku kalo dikasih uang ga nolak.. tapi asal jangan disebut angpow aja.. yang lainnya ja... hehe

    BalasHapus
  3. kalo bunda sih yang penting niat-nya..memberi dan membagi kebahagiaan kepada anak2 kecil... dan saudar2a kita... mau sebutannya apa aja ..monggo.... nyantai dan sabarrr

    BalasHapus
  4. sependapat dengan respon bloggeraddicter:run commentd.jd disinilah salah satu hal yang harus kita pelajari tatkala mendapatkan respon yang bertolak belakang dari postingan kita. emosional bukan solusi yang tepat kawan,apalagi jika komentator itu bukan cuma satu orang.

    mari kita memahami:kenapa komentator salah kaprah atau salah mengartikan tujuan tulisan kita?dan kenapa hanya sepenggal kata saja yang dibaca tanpa memahami makna keseluruhan.

    aku bisa bilang begini, karena aku sering menghadapi hal yang seperti ini.tapi aku hanya nanggapi tulisan komentar tanpa menyambungkan dengan artikel postinganku. artinya kuanggap komen tersebut tak ada hubungan dengan materi. tapi tetap terespon dengan baik.

    so, anggap ini sebagi media interaksi atau sharing kawan.tidak begini, maka kita tak tahu sampai dimana "nilai" tulisan kita direspon pembaca.

    tetep semangat ya?

    BalasHapus
  5. Mas Hendra we are not internetoholic but we are following what success blogger DID. Come join the movement..

    BalasHapus
  6. @Blogger Addicter: Mudah2an..

    @Anang: Sama dong mas.

    @Kristina Dian Safitry: wah, saya jadi malu sendiri mbak, terkadang saya malu karena udah tua begini masih belum cukup dewasa dan masih aja tempramen, mbak cukup dewasa, terima kasih.. makasih banyak.

    @Bonoriau: ok.

    BalasHapus
  7. kalo aq, salam tempel aja dech :D

    BalasHapus
  8. coba betul - batul bagikan uang he..he..he

    BalasHapus
  9. haha, bisa mode galak juga nih .. hihi, yup ada beberapa tradisi budaya yg suka kebawa dalam ritual agama qt, budaya arab tuh byk contohnya kita ikutin kalo lg lebaran.

    pernah gak sih lihat bapak2 pake sorban ngiter2 kepala, kaya raja minyak arab, lihatnya aj geli, tp mungkin menurut mereka keren kali yah, yg penting sih di niatnya aja. kalo pengen beri ya lewat jalurnya ada infak, sadakah, zakat, dll. jgn sebut istilah2 lain lah, ya kan ..

    ;)

    BalasHapus
  10. @Meccoz: sip tuh..tp dipipi mau tempelnya.?

    @Reza: :)

    @Atrix: Betul tuh bang.

    BalasHapus

Apa Komentar Anda? dan coba jelaskan mengapa tidak berkomentar.. (don't do spam yach ^_^)