Kasus terbaru adalah semerawutnya pembagian sembako BLT yang terjadi di Tasikmalaya, hasilnya banyak pengantri BLT yang menjadi korban karena berdesakan. Memang, kelihatannya aparat tidak serius mengurus pendistribusian BLT, masak cuma ada satu tempat distribusi untuk kota seperti Tasikmalaya?, kontanlah ada seribuan orang yang berdesak-desakan dan mengakibatkan beberapa pingsan.
Hal ini yang yang disinggung Megawati ketika kampanye lalu. Bahawa BLT tidak tepat sasaran. Tapi beberapa waktu kemudian PDI-P mengklaim, bahwa mereka turun ke lapangan mengawasi pendistribusian BLT, dan iklan itu-pun muncul hampir di seluruh TV swasta nasional.
Tapi, setelah melihat kasus terakhir BLT di Tasikmalaya pada Seni (20/4) lalu itu, tampaknya klaim tersebut hanya selogan untuk mencari, menarik simpati saja.
Mengapa Harus Ada Korban BLT?
Untuk kasus terakhir di Tasikmalaya, penyebab utamanya adalah penyerahan BLT yang dipusatkan pada satu titik. Apa hal ini untuk menghemat biaya operasioanl pendistribusian?. Ayo dong PDI-P, awasi lagi biar lancar dan tepat sasaran BLT-nya, agar tidak ada lagi korban.
Iya nih blt tdk tepat sasaran...
BalasHapusBikin orang jatuh pingsan aja
apa kabar?
BalasHapushehehee partai sama bu***, dan sarat kepentingan semua statementnya.
drama kesengsaraan rakyat dipolitisir
BalasHapusSalam Kenal
BalasHapusBLT ... Bantuan Langsung Tewas ... karena berdesak-desakan antri berjam-jam ....
jangan lupa berkunjung ke blogku ya
BalasHapushmm.. iya nih.. udah habis pemilu kenapa pengawasan BLT tidak dilanjutkan lagi?? mana nih mana????
BalasHapuskeknya BLT tujuan utamanya untuk narik perhatian massa aja. setelah abis penyontrengan ya abis juga.
BalasHapusbuat korban yang sampe pingsan2 miris banget ya
salam kenal
BalasHapusBLT memang policy yang politis
BLT menjadi bahan ngedabruzzznya Parpol
BalasHapussebenarnya program dari pemerintah ini sudah tepat.. yang salah orang2 yang menyalurkannya.. iya ngga..??
BalasHapus