Bicara nomor hand phone, seumur hidup saya baru sekali ganti nomor dan kedua-nya SimPati, kedua-keduanya juga berakhir dengan angka belasan. Kartu pertama saya ketika masih kelas 1 SMA (September 2004) itu akhirannya 15 dan dimulai dengan angka 0813710XXx15, kartu ini bertahan hingga kelas 2 semseter 2 SMA (Agustus 2005) dan bertukar dengan nomor baru yang saat ini saya gunakan, akhirannya 18 dan dimulai dengan angka 0813719XXX18.
Gimana?, sudah jelas sangat populer sekali nomor hand phone saya bukan?. Nomor lama saya juga populer lho! karena pernah di-SMS SBY ketika Pemilu 2004 lalu. Nah, sekarang giliran KPU yang sms saya. Pokoknya, jangan sampai deh 5 atau 10 tahun dan seterusnya di SMS KPK, kan bahaya!
Kembali ke pokok permasalahan. Apakah efektif sosialiasi pemilu. Biasanya kita (apalagi yang jarang dapat sms) seneng banget kalo ada sms masuk, ya nggak. Tapi kalo saya udah bosan dapet telpon dan sms, maklum calon wartawan, apalagi kalo udah jadi wartawan beberan tambah sibuk....
Jadi, ini-lah isi sms dari KPU itu. SMS yang dikirim oleh mesin dari KPU ini asli tampa ada perubahan sedikit-pun, itu yang dikirim itu yang saya tulis mentah-mentah:
"Tandai pilihanmu dengan centang (V) satu kali di kolom parpol/nomor urut calon/nama calon untuk memilih anggotaDPR&DPRD serta di kolom foto untuk anggota DPD"
Selamat mencontreng pada Pemilu 2009 ini dan jangan lupa PILIH PKS untuk DPR/DPD yang bersih!
saya juga dapet. Padahal belom bisa nyontreng
BalasHapusKPU kaya yah... :P
BalasHapussetuju dengan komentar sibaho.. kapeU kaya yah :) terus aja pake anggarannya buat sms sosialisasi.. padahal iklannya udah gede2an kan... didukung pula sama media massa seperti SCTV, RCTI, dan media massa lainnya.. huhuuuuhh..
BalasHapus