Sejak dilahirkan, aku tinggal disana hingga umurku beranjak sepuluh tahun. Entah aku tidak memperhatikan atau bagaimana tapi yang jelas, desa itu sangat statis perkembangannya. Itu ke itu saja. Sudahlah...
Nah, karena itu pula setelah tinggal di "kota panas" ini selama kurang lebih enam tahun, aku terkejut dengan perkembangannya yang kukira ekstrim (padahal akunya yang ndeso...).
Ada satu jalan yang sejak SMA jadi langgananku. Sejak kuliah atau sudah hampir tiga tahun aku tidak pernah lagi lewat jalan motong yang jelek, berjembatan kacau, bla-bla.. intinya jalan itu serem!
Jadi, sore itu, karena Pekanbaru macet, salah satu indikator perkembangan ekstrim itu, aku kembali masuk jalan potong favoritku itu.
Pertama agak ragu, karena jalan masuk sudah tidak lagi setinggi dulu. Jika dulu jarak aspal ke tanah hampir 1/2 kaki tingginya (seremkan kalo mesin motorku nyangkut pas mau turun dari aspal). Tapi itu rendah, jalannya mulus. Seraya menggas pelan-pelan motor, kulihat jembatan... Wah! mulus dan jembatannya kokoh dengan kontruksi setengah beton. Kalau dulu cuma kayu dan beberapa meter menjelang ban masuk jembatan, lubangnya nggak karuan. Gadang-gadang lubangnyo, anjiang ilang kok lewaik situ.... wakakaka..
Setelah lewat jembatan, kulihat sebuah rumah yang dulu sering aku lewati. Onde Mak! dulu rumah itu masih berdinding bata dan berpagar kayu lapuok. Sekarang catnya aja bikin silau, ditambah pula pagar full keliling beton. dan Hmm.. salut, baru tiga tahun kurag dahsyat/Extreme perkembangannya!
Tapi aku heran, dulu... di depan rumah ini ada jalan setapak yang mengantarkan aku ke jalan utama jalan motong itu, tapi sekarang jalan itu sudah raib!, apa karena sudah dipindahkan? aku cari terus tapi alih-alih kutemukan jalan buntu. Ujung jalan tertumbuk rumah orang!
Teng... deng.., ten... deng.. tendeng.. dendeng..dendeng..(kaya backsound film Prahara Prabu Siliwangi gitu lho)
What a F*ck! aku tersesat!, jalan motong itu masih beberapa meter dari simpang jalan masuk jalan sialan ini!
NB: Bukan sekali ini saja aku tersesat, waktu SMA dulu juga pernah dua kali tersesat. Jadi kayak rusa aku ya, dua tiga kali tetap aja kena jerat di kaki belakang... tersesat di tempat yang sama..... wakakakaka
hahahaha, lost in your own city :D
BalasHapuspekan baru memang semakin menggeliat ya mas
BalasHapusmakaci
perekbangan kota tak terelakkan
BalasHapuskalao tidak dibarengi dengan perencatnaan tata kota yang baik akan berabe
makaci bos
jiahahahahahaha..........
BalasHapusjalan itu mungkin warga yang punya
lalu diilanginnya untuk dijual
ilang dehhhh
pesen baju
baca inbox fb
wah..., enaknya kembali ke kampung halaman.., jadi rindu juga nih mau pulang kampung...
BalasHapushe..he..he...
salam kenal mas dari http://shiddiqblog.com
memang riau tempat enak cari uang
BalasHapushidup anak riau
kunjungi blog anak riau
http://ikofx-indonesia.blogspot.com
memang riau tempat enak cari uang
BalasHapushidup anak riau
kunjungi blog anak riau
http://ikofx-indonesia.blogspot.com
oke riau maju terus
BalasHapuswah sma donk, anak prantauan.......
BalasHapus