Nah Pilkada Riau 2008 untuk memilih Gubernur Riau hari ini, Senin 22 September, akan dilangsungkan saya juga akan Golput lagi, loh Kenapa?.
Mulanya saya ingin pilih pasangan drh Chaidir MM-Suryadi, maka datanglah Bapak dan Emak yang pendukung Rusli Zainal dan langsung berkampanye:
Bapak: Dikau milih siape Hend? (agak tidak serius seperti biasanya)
Hendrawan: drh. Chaidir MM lah (sambil cengengesan)
Bapak: Nah, ini dia dengar. Kalau Chaidir menang nanti kita semua dibuat macam hewan...
Hendrawan: Apa pasal Pak?
Bapak: Dia-kan dokter Hewan
Hendrawan: O... (Bengong)
Bapak: Nah, kalaw Thamsir itu Raja, nanti dia bisa diktator dan kejam..
Hendrawan: O.. (garut-garut kepala)
Emak: Kalaw Rusli dah terbukti (emak ikut kampanye)
Mbak: Sudahlah.. pilih aja Rusli, mana tahu dapat THR lagi (ketawa-ketiwi sambil menggendong Arif yang baru berumur sebulan)
Hendrawan: O... (masih senyam-senyum, Golput aja ah, males milih)
Bapak: Kalaw Dikau nak milih Chaidir Golput ajelah Hend (wih, kayak ngancap tapi kok senyum)
Akhirnya Hendrawan-pun Golput untuk kesekian kalinya. Tapi kalau saya ikut milih saya akan pilih Rusli Zainal - Mambang Mit. Tapi hari bercerita lain, pulang dari nyoblos bapak datang lagi ke saya.
"Hend, pergilah milih (sambil menyodorkan kartu pilih). Lalu keluarlah wejangan:
"Tengoklah, siapa-pun yang terpilih tak akan menolong kita, pilih-lah yang sudah pernah, dia tahu apa yang akan diteruskan (Rusli)."
Akhirnya, saya nyoblos dan menusuk dada Rusli-Mambang.
Bapak: Dikau milih siape Hend? (agak tidak serius seperti biasanya)
Hendrawan: drh. Chaidir MM lah (sambil cengengesan)
Bapak: Nah, ini dia dengar. Kalau Chaidir menang nanti kita semua dibuat macam hewan...
Hendrawan: Apa pasal Pak?
Bapak: Dia-kan dokter Hewan
Hendrawan: O... (Bengong)
Bapak: Nah, kalaw Thamsir itu Raja, nanti dia bisa diktator dan kejam..
Hendrawan: O.. (garut-garut kepala)
Emak: Kalaw Rusli dah terbukti (emak ikut kampanye)
Mbak: Sudahlah.. pilih aja Rusli, mana tahu dapat THR lagi (ketawa-ketiwi sambil menggendong Arif yang baru berumur sebulan)
Hendrawan: O... (masih senyam-senyum, Golput aja ah, males milih)
Bapak: Kalaw Dikau nak milih Chaidir Golput ajelah Hend (wih, kayak ngancap tapi kok senyum)
Akhirnya Hendrawan-pun Golput untuk kesekian kalinya. Tapi kalau saya ikut milih saya akan pilih Rusli Zainal - Mambang Mit. Tapi hari bercerita lain, pulang dari nyoblos bapak datang lagi ke saya.
"Hend, pergilah milih (sambil menyodorkan kartu pilih). Lalu keluarlah wejangan:
"Tengoklah, siapa-pun yang terpilih tak akan menolong kita, pilih-lah yang sudah pernah, dia tahu apa yang akan diteruskan (Rusli)."
Akhirnya, saya nyoblos dan menusuk dada Rusli-Mambang.
hm. golput aja
BalasHapusbunda juga suka golput aja... capek ntar kalo kepilih, lupa sama bunda soalya..ya udah mendingan dirumah aja...
BalasHapuslho,aku kok gak dipilih?*gubrak!*he..he..gw golput nih,alias golongan putih.hi..hi.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapushaduhh... kejam nian. kenapa kau tusuk dada Rusli- Mambang... hehehe...
BalasHapussetuju sama wejangan bapak.
semoga Rusli- Mambang bisa mewujudkan semua janji2nya dan jadi pemimpin yang bijaksana.
ikutan golput ga ya?? soal belum satupun yang dikenal untuk dipilih :D
BalasHapushmmm... logat pada percakapannya membingungkanku :s
BalasHapusmending golput aja deh ^_^ hehehe
salam kenal :D
wehei..macam mana pula nak ini golput...
BalasHapus*halah, malah ndak ngerti saya pake logat begini. hehehhehe*
gutlak aja, yang penting yakin sama pilihan sendiri, ya nggak??:)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusIya enakan golput, ga usah repot-repot...:D
BalasHapushmm tetep aja walaupun sering berkutat dgn statistik, hasil LSI yg memenangkan RZ-MM 55% menurut q tidak luar biasa, bayangkan aja 41% warga Riau golput, cermin tak satupun kandidat yg bonafid, dan sosialiasi yang kurang dr KPUD sungguh mengecewakan. hehe
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapushuehehe yg dokter hewan lucu tuh. Tp gue jg mau golput aja ah setelah slalu milih di 2 pemilu sebelumnyah
BalasHapushahahaaaa.. koq milih ajah harus diajarin.. emang ga kliatan, mana yg bagus & ngga?
BalasHapuslha sebelumnya milih dokter hewan pasti ada alasan nya kan..
nurut nih ama bokap-nyokap..?
hihi
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapusSelamat Idul Fitri 1429H, Mohon maaf Lahir dan Batin
BalasHapusSebenernya gak bener juga kalau angka GOLPUT nya sampe 41% .. Gak setinggi itu kalee,, Kalau gak salah yang GOLPUT sampe 35% aja kok ... Yang milih cuman 65% soalnya :p .... Rendah, ya rendah memang ... Banyak pemilih yang gak dapat kartu sih. Sosialisasi kurang ??? Kayaknya gak deh ..... SOsialisasinya udah lebih banget, tapi karena memang INFO kalau gak dapat kartu pemilih BOLEH PAKE KTP, nah info itu datang terlambat (PARAH BANGET, 2 HARI SEBELUM PILKADA). Mana bisa INFO SEPENTING itu tersebar dalam 2 hari sebelum hari H ??? Itu cacat besar dalam PILKADA Riau. Harusnya yang seperti itu diumumkan jauh2 hari. Mau diberitakan besar2an juga, asal tahu aja media paling besar itu tetap DOOR-TO-DOOR, dari MULUT ke MULUT. Mana bisa media terbesar ini bekerja dalam 2 hari saja ??
BalasHapusYa gak :p ... hehehe
hi,
BalasHapusbro,, i need educational information about golput and roles of universty student in general election. i need that for following speech contest. could you bring that tomorrow
cheers,
melgis
Srinditputih@yahoo.com