Jumat, 10 April 2009

Yang Tersisa di Pemilu Legislatif 2009

Rencananya akan nyontreng pagi-pagi sekali tapi entah kenapa jadi lesu, ditambah pula ada cartoon Doraemon yang asyik, tayang di TV membuat saya tambah lena. Sudah siang sekitar pukul 09.00 WIB, saya-pun mandi. Ternyata, Mbak, Mak dan Bapak sudah stand by dengan rapi di ruang tengah sedang membagi-bagikan kartu C4 yang didapat dari Pak RT beberapa hari lewat.

Bergegaslah saya mandi lintang-pukang, tak tahu mana yang shampoo dan pencuci muka: sabun saya pakai untuk rambut, shampoo untuk wajah, pembersih muka tergaul di ketiak. Alamak!!!, yang penting cepat siap dan dapat bersama-sama nyontreng. Pagi itu si Bungsu terpaksa tak bisa nyontreng, padahal udah 17 tahun. Maklumlah DPT yang dipakai masih masa pemilihan 2004 lalu.

Bayangkan, Mbak sulung saya yang sudah tinggal 3 tahun di Kerinci, namanya masih terdaftar sebagai DPT di RT 08 RW 03 Kel. Tuah Karya, Tampan - Pekanbaru. KPU, KPU... apa kerja kawan yang satu ni... anggaran besar kerja sopak disana-sini.

Untuk antusiasme pemilih, saya ancungkan jempol untuk perumahan saya. Dulu waktu pemilihan Gubernur Riau saya tak pernah ngantri. Pada pemilihan ini, puas saya, Bapak, mak dan Mbak berdiri sebelum dapat masuk TPS. Sudah masuk TPS masih harus ngantri lagi!!!.

Pagi itu, urutan ngantri kami yang pertama adalah: Mbak, Mak, Bapak baru saya. Nengok pemilih ramai betul, bapak dah tak sabar lagi do, nak balek aja. Terpaksa saya tahan-tahankan beliau. Akhirnya biar cepat kami ganti posisi ngantri menjadi: Bapak, Mak, Saya dan Mbak paling belakang. Mungkin, agaknya pada pemilihan itu kami adalah Dream Family, sekali milih langsung satu keluarga. Sesuai dengan hajat saya sebelumnya. Tinta saya celupkan dijari tengah sebelah kiri, hingga tulisan ini turun tintanya belum hilang, berarti misi pembalasan dendam akan terlaksana.. ;)

Lalu, partai apa yang kami pilih? DPD yang mana?. Untuk DPD kami berempat kompak pilih no.2. sementara untuk Caleg DPRD Kota, DPRD Riau dan DPR-RI saya, Mbak dan Mak kompak pilih no.8. Kalau Bapak desas-desusnya tetap bersekiras pilih partai yang paling berjaya di era Orde Baru.. Bapak memang payah dipengaruhi, bisa-bisa saya yang terpengaruh. Ya itu-lah Demokrasi, dan masih banyak lagi cerita menarik yang tersisa dibaliknya..

14 komentar:

  1. lho masih ada sisanya tho?
    ditempatku yang tersisa tuh tenda, kursi yang belum diangkut

    BalasHapus
  2. masih ada sisa di TPS tempatku tinggal yang ada sisa sampah poster dan baleho caleg

    BalasHapus
  3. heuhue..untung datang siang pas mau tutp jadi gak harus ngantri..salam kenal mas

    BalasHapus
  4. selamat!! anda sudah menggunakan hak pilih anda. doooh kayak iklan hehhehe

    BalasHapus
  5. siapapun yang di rekomendasikan oleh rakyat ke DPR, mudah2an bisa mengimplementasikan seluruh janji2nya waktu kampanye dulu..

    BalasHapus
  6. yang tersisa (maksudku yang ga terpilih) terimalah dengan lapang dada
    ojo grasa-grusu
    ojo kemrungsung
    isin

    BalasHapus
  7. blogger bertuah pa kabarnya nih hen..?

    BalasHapus
  8. MOHON DUKUNGAN VISIT RIAU 2009 DAN KOMENTARNYA DIBLOG SAYA

    BalasHapus
  9. apa kabar?
    wah cermati pemilu juga ya heheheh

    BalasHapus
  10. Celupkan tinta di jari tengah untuk apa ya? Hmmmm...

    BalasHapus
  11. pemilu 2009? penuh kontroversi...jadi ga mood ngomonginnya

    BalasHapus
  12. Iya bnyak sekali crta d balik pemilu terutama masalah bnyaknya yg g dpt undangan nyontreng.. :D

    BalasHapus

Apa Komentar Anda? dan coba jelaskan mengapa tidak berkomentar.. (don't do spam yach ^_^)