Mulanya saya tidak menyangka, teringat dulu ketika ikut mencalonkan diri sebagai ketua OSIS di MAN 2 Model Pekanbaru, saya hanya menempelkan tiga lembar kopian visi dan misi, itu-pun karena diwajibkan tip Pemilihan Ketua OSIS (Pilkasis). Jika tidak, sama dengan waktu saya ikut pemilihan ketua OSIS di MTs, menyampaikan dari mulut ke mulut bahwa saya ini calon ketua OSIS-pun haram.
Nah, soalnya, awal-awal saya tidak yakin pada pasangan calon Eddi Rusdy - Anggun. Memang Bang Eddi (sapaan akrab pada Eddi Rusydi) kurang meyakinkan bagi saya. Jika tidak jadi si hantu golput-pun waktu itu, saya tidak akan memilihnya walaupun Bang Eddi sejurusan dengan saya (Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris).
Eh, tahu-tahunya dia menang. Sebagai jurnalis saya publikasikan hal ini di Xpresi. Sejak wawancara pertama itu, yang mungkin membuat saya terkesan, akrablah kami. Pada suatu ketika pemilihan Senat Mahasiswa tiba juga (saya lagi-lagi Golput), masa itu Bang Eddi, Presiden Mahasiswa UIN Suska Riau, bertanya:
Presma: Hendrawan nggak ikut BEM Fakultas (Senat)?
Hendrawan: Kayaknya nggak ada diajak-ajak do bang
Presma: Kenapa gitu?
Hendrawan: Entahlah, tapi saya kemaren mau coba melamar di BEM Universitas tapi dah tutup, apa pasal cepat betul?
Presma: Oh.. Hendra besok di Fakultas ni aja (setelah ini kami-pun masuk sesi wawancara antara wartawan dan narasumbernya).
Bisa ditangkap dari dialog kami diatas Bang Eddi telah berjanji, tapi saya bertanya-tanya dalam hati mengapa kok di Fakultas saya mau dimasukkan, saya-kan mau di Universitas, yang lebih tinggi dan cakupannya lebih luas (he..3x). Ternyata mahasiswa yang semester 1 seperti saya belum bisa, walaupun sudah rajin berorganisasi di SMA. Fakta terpenting adalah: organisasi kemahasiswaan beda dengan siswa di SMA.
Saya mulai sering di-sms Presma apabila ada kegiatan dan aktivitas sesuai dengan permintaan saya, agar mudah diliput. Tapi akhir-akhir ini sms-sms - atau lebih tepat jika saya bilang itu orasi, seruan - jarang datang. Barulah pada Jumat, 21 November 2008 yang bertepatan dengan pelantikan Gubernur Riau 2008-2013, saya kembali dikirimi sms. Berikut kutipan langsungnya tampa sensor:
''Aslm.. Jum'at, 21 nov08 mnjadi hari brsjarah bg masa dpn Riau, 5 thn kdpn nsibnya akan dtentukan oleh pmimpin baru negeri ini.. Akankah kita brdiam diri tnpa peduli dg janji2 kmpanye mrka? Ikuti..Aksi Pressure Plantikan Gubenur pgi ini jam 08.45 .....''
Saya jadi merinding, inilah darah aktivis yang sebenarnya, diperlihatkan oleh seorang Presiden Mahasiswa dari Riau, hanya melalui sms, bagaimana jika saya mendengar orasinya yang berapi-api di tengah teriknya panas kota Pekanbaru??.
Seperti saya katakan sebelumnya, Hendrawan itu Mahasiswa Anti Demo, jadi mohon maaf jika saya lebih memilih masuk pelajaran Structure III bersama Mr.Rivi Antoni pagi lalu itu. Selamat berjuang Presma, saya mendukung dari media!